Sabtu, 04 Februari 2017

LAPORAN PRAKTIKUM BAHAN ALAT PENANGKAPAN IKAN_Indra Gustiawan FPIK UMK


BAB 1
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Pengembangan teknologi penangkapan ikan di Indonesia pada hakekatnya ditujukan pada pemanfaatan sumberdaya ikan secara optimal untuk kesejahteraan seluruh masyarakat. Dalam Undang-undang No. 31 tahun 2004 tetang perikanan menjelaskan bahwa pengelolaan perikanan termasuk kegiatan perikanan tangkap harus dilakukan berdasarkan asas manfaat, keadilan, kemitraan, pemerataan, keterpaduan, keterbukaan, efisiensi dan kelestarian yang berkelanjutan.
Penerapan teknologi penangkapan ikan yang berwawasan lingkungan menjadi perhatian utama bagi seluruh pelaku perikanan terutama akademisi perikanan dan pemerintah. Hal ini dapat dilihat dengan berbagai peraturan yang dibuat oleh pemerintah mengenai kegiatan perikanan tangkap dan berbagai penelitian tentang modifikasi alat tangkap agar lebih selektif baik pada ukuran maupun jenis hasil tangkapan, upaya pembentukan daerah penangkapan ikan sehingga dapat mengurangi biaya operasional penangkapan dalam penggunaan bahan bakar.Perkembangan teknologi penangkapan ikan mempengaruhi ketersediaan bahan yang digunakan dalam pembuatan alat tangkap. Bahan alat penangkapan ikan mencakup semua bahan digunakan dalam membuat suatu alat tangkap.
Bahan alat penangkapan ikan yang digunakan dapat bersumber dari alam atau bahan sintetis atau gabungan antara bahan alam dan sintetis. Bahan alat penangkapan ikan menjadi pengetahuan dasar untuk merancang dan membuat satu unit alat penangkapan ikan. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan pengenalan terhadap bahan dan penggunaannya secara aplikatif terhadap alat penangkapan ikan.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Kendari merupakan salah satu wadah pendidikan yang akan menghasilkan tenaga-tenaga perikanan yang handal untuk pengembangan perikanan tangkap di Sulawesi Tenggara. Langkah yang dapat dilakukan dalam pengembangan wawasan mengenai perikanan tangkap adalah melaui pelaksanaan praktik lapang (fieldtrip). Dalam praktik lapang diharapkan kepada praktikan dapat mengetahui lebih banyak mengenai kegiatan-kegiatan dalam perikanan tangkap khususnya mengenaibahanalat penangkapan ikan dan kegunaannya dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan.
B.            Tujuan
1.             Mengidentifikasi bahan alami dan sintesis alat penangkapan ikan
2.             Mengindentifikasi bahan komponen utama alat penangkapan ikan
3.             Mengidentifikasi ukuran, bahan, warna pelampung
4.             Mengidentifikasi ukuran, bahan, warna pemberat
5.             Mengidentifikasi ukuran, bahan dan warna jaring/tali
6.             Mengidentifikasi konstruksi tali untuk bahan jaring (arah pintalan,Bentuk simpul)
C.           Manfaat
Kegunaan dari praktek ini agar kami dapat mengetahui bahan – bahan dan sintesis alat penangkapan ikan, komponen utama alat penangkapan ikan, ukuran, bahan, warna pelampung ukuran, bahan, warna pemberat, bahan dan warna jaring/tali, konstruksi tali untuk bahan jaring (arah pintalan,Bentuk simpul).

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.           Alat Tangkap Purse seine (Pukat Cincin)
Pukat cincin atau lazim disebut dengan “purse seine” adalah alat penangkap ikan yang terbuat dari lembaran jaring berbentuk segi empat pada bagian atas dipasang pelampung dan bagian bawah dipasang pemberat dan tali kerut (purse line) yang berguna untuk menyatukan bagian bawah jaring sehingga ikan tidak dapat meloloskan dari bawah (vertikal)dan samping (horizontal), biasanya besar mata jaring disesuaikan dengan ukuran ikan yang akan ditangkap. Ukuran benang dan mata jaring tiap-tiap bagian biasanya tidak sama. Disebut dengan pukat cincin sebab pada jaring bagian bawah dipasangi cincin (ring) yang berguna untuk memasang tali kerut (purse line) atau biasa juga disebut juga tali kolor (Adzwar, 2012).
Prinsip menangkap ikan dengan purse seine adalah melingkari gerombolan ikan dengan jaring, sehingga jaring tersebut membentuk dinding vertikal, dengan demikian gerakan ikan ke arah horizontal dapat dihalangi. Setelah itu bagian bawah jaring dikerucutkan untuk mencegah ikan lari ke arah bawah jaring (Hakim, 2012).

B.            Bentuk, struktur dan jenis alat tangkap purse seine
Purse seine berkembang menjadi alat tangkap ikan pelagis yang bergerombol yang paling efektif, sehingga dapat dijumpai berbagai macam purse seine, maka untuk memudahkan memahami pukat cincin maka diklasifikasikan menurut :
1.             Letak kantong (bunt) pada jaring utama
Berdasarkan Letak Kantong pada Jaring Utama yaitu :
·         Kantong terletak pada salah satu ujung jarring
·         Kantong terletak pada tenggah-tenggah jarring

2.             Bentuk dasar jaring utama
Berdasarkan bentuk Jaring Utama purse seine yaitu :
·         Bentuk segi empat
·         Bentuk trapezium
·         Bentuk lekuk
3.             Jenis alat tangkap purse seine
Berdasarkan teknik operasi
Menurut Adzwar (2012) berdasarkan jumlah kapal yang dipergunakan pada saat operasi penangkapan purse seine dibagi yaitu :
·      purse seine dengan satu buah kapal
·      purse seine dengan dua buah kapal.
C.            Kontruksi Purse Seine
1.             Pelampung (buoy)
Pelampung merupakan alat untuk mengapungkan seluruh jaring ditambah dengan kelebihan daya apung (extra buoyancy), sehingga alat ini tetap mampu mengapung walaupun di dalamnya ada ikan hasil tangkapan. Bahan yang dipergunakan sebagai pelampung biasanya memiliki berat jenis (bj) yang lebih kecil dibandingkan dengan bj air laut, selain itu bahan tersebut tidak menyerap air. Pada umumnya pelampung purse seine dibuat dari bahan plastik yang keras.
2.             Pemberat (Sinker)
Pemberat berfungsi untuk menenggelamkan badan jaring sewaktu dioperasikan, semakin berat pemberat maka jaring utama akan semakin cepat tenggelamnya. Tetapi daya tenggelam ini tidak sampai menenggelamkan pelampung jaring, sehingga pelampung jaring harus memiliki extra buoyancy yang besar.
3.             Tali Ris
Tali yang termasuk dalam tali ris yaitu :
·      tali ris atas
·      tali ris bawah
·      tali pelampung
·      tali pemberat
·      tali pengguat ris atas
·      tali pengguat ris bawah
Tali ris atas dan tali pelampung harus berbeda arah pintalanya, maksudnya supaya jaring tetap lurus, demikian juga antara tali pemberat dan tali ris bawah. Selain itu untuk memperkuat tali ris atas dengan tali pelampung dan jaring serta untuk memperkuat tali ris bawah, tali pemberat dan jaring ditambah dengan tali pengguat.
4.             Mata Pengguat (Selvage)
Selvage biasanya dibuat dari benang polyester (PE) atau kadang-kadang mempergunakan bahan jaring sama dengan jaring utamna yang memiliki ukuran mata (mesh size) yang sama dengan jaring utama tetapi ukuran benangnya biasanya lebih besar. Selvage merupakan jaring yang berfungsi untuk melindunggi bagian tepi jaring utama agar tidak cepat rusak.
5.             Tali ring/cincin
Tali ring adalah tali yang dipergunakan untuk mengantung cincin (ring) pada tali ris bawah, bahan yang dipergunakan biasanya terbuat dari tali kuralon.
Tali ring dibuat berbagai macam bentuknya antara lain :
·         Tali ring kaki tunggal
·         Tali ring kaki ganda
6.             Cincin (Ring)
Cincin atau biasa disebut ring pada umumnya berbentuk bulan, dimana pada bagian tenggahnya merupakan tempat untuk lewatnya tali kerut, agar ring terkumpul sehingga jaring bagian bawah tertutup. Bahan yang dipergunakan biasanya dibuat dari besi dan kadang-kadang kuningan. Ring ini selain memiliki fungsi seperti tersebut di atas berfungsi juga sebagai pemberat.
7.      Tali Kerut (Purse Line)
Tali kerut (purse line) yang biasa disebut oleh nelayan sebagai tali kolor adalah tali yang berfungsi untuk menggumpulkan ris, sehingga bagian bawah jaring tertutup dan ikan tidak dapat meloloskan diri.

D.           Metode pengoperasian purse seine
Penangkapan ikan dengan menggunakan purse seine dapat dilakukan dengan beberapa tahapan kerja. Menurut Inoue (1961) vide Warsito (1981), ada tiga faktor yang penting dalam metode penangkapan dengan purse seine yaitu pengamatan ikan (searching of fishing), pengumpulan ikan (luring fish), pengoperasian jaring (operation of net), penarikan jaring dan pengangkatan hasil tangkapan.
Cara pengoperasian alat tangkap (purse seine) dan penanganan sementara hasil tangkapan di laut adalah sebagai berikut:
1.             Setting
Setting dimulai dengan menurunkan pelampung tanda, sayap dan badan sehingga melingkari gerombolan ikan. Setelah ikan berada dalam lingkaran jaring, maka ABK menarik tali selambar kemudian menarik tali kolor dengan bantuan gardan. Gardan adalah alat yang mempunyai sepasang capstan dan berfungsi sebagai alat penarik tali kolor sebelum jaring ditarik ke atas kapal.
2.             Hauling
Hauling  dilakukan bila semua cincin bersatu dan jaring berbentuk seperti mangkuk. Pada saat penarikan tali kolor, semua nelayan membantu dengan pembagian tugas yang jelas. Pembegian tugas tersebut adalah enam orang nelayan berdiri di sebelah kiri kapal dan bertugas untuk menarik jaring dan pelampung ke atas kapal dan dua orang nelayan menata kembali alat tangkap setelah cincin diangkat seluruhnya. Selanjutnya badan jaring ditarik sedikit demi sedikit hingga ke bagian kantong. Setelah itu hasil tangkapan diangkat dan diletakkan di dek kapal. Lama waktu hauling sekitar 45 – 50 menit, tergantung hasil tangkapan yang diperoleh. Setelah semua jaring diangkat ke atas kapal, maka seluruh nelayan menata jaring kembali untuk melakukan setting berikutnya
Menurut Yusfiandayani (1997), kegiatan operasi penangkapan ikan adalah kegiatan penangkapan ikan sejak persiapan di fishing base sampai kembali ke fishing base. Ditinjau dari tahapan kegiatannya, operasi penangkapan ikan yang dilakukan pada unit penangkapan mini purse seine dibagi menjadi empat tahapan, yaitu:
a.              Kegiatan saat di fishing base
b.             Memeriksa alat tangkap atau jaring mini purse seine;
c.              Memeriksa mesin penggerak;
d.             Memeriksa mesin penarik tali kolor atau gardan;
e.              Memeriksa lampu petromak;
f.              Penyediaan perbekalan seperti makanan, air tawar, dan es;
g.             Penyediaan bahan bakar; dan
h.             Memeriksa keadaan kapal.

3.             Kegiatan menuju fishing ground
a.              Penentuan daerah penangkapan ikan dilakukan oleh juragan atau nahkoda berdasarkan pengalaman;
b.             Daerah penangkapan yang dituju mempunyai arus dan angin yang sedang atau tidak terlalu kencang serta air laut yang cerah; dan
c.              Memeriksa dan memperbaiki lampu petromak yang akan digunakan, meliputi mengganti kaos lampu, mengisi minyak tanah, dan memperbaiki lampu petromak yang rusak.

4.             Kegiatan saat di fishing ground
a.              Setting, kegiatan yang dilakukan meliputi:
·      Melingkarkan jaring secepat mungkin agar kawanan ikan tidak dapat lolos ke arah horizontal;
·      Penarikan tali kolor (purse line) secepat mungkin agar kawanan ikan tidak dapat lolos ke arah vertikal dengan menggunakan garden sebelum jaring ditarik ditarik ke atas kapal; dan
·      Melakukan upaya agar kawanan ikan tidak dapat lolos dari celah antara kedua ujung jaring yang belum tertutup rapat, sehingga kawanan ikan terkurung oleh jaring yang berbentuk seperti mangkuk.
b.             Hauling, kegiatan yang dilakukan meliputi:
·      Mengangkat float line, lead line, dan badan jaring ke atas kapal oleh nelayan dan bagian bunt tetap berada di air agar ikan-ikan tetap terjaga; dan
·      Memindahkan ikan dari bunt ke palka.
5.             Kegiatan saat kembali ke fishing base
Kegiatan yang dilakukan saat kembali ke fishing base adalah menyortir ikan menurut jenisnya kemudian diletakkan kedalam keranjang dan sampai ke fishing base ikan diturunkan dari atas kapal. Kapal dibersihkan oleh nelayan yang bertugas membersihkan kapal, setelah semua hasil tangkapan diturunkan














BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.           Waktu dan Tempat
Praktik lapangan dilaksanakan pada hari Rabu  tanggal 16 – 12 - 2015 Lokasi kegiatan PPS Kendari Menuju Sekitaran Teluk Pulau Wawonii.
Instrumen
Instrumen praktik adalah perlengkapan yang di gunakan dalam menunjang pelaksanaan praktik lapang baik berupa alat maupun bahan. Peralatan adalah penunjang praktik dan tidak habis terpakai. Bahan adalah perlengkapan penunjang dalam praktik lapang dan habis terpakai. Instrumen praktik dapat dilihat pada table 1.
Tabel .1. Instrumen praktik
Alat
Kegunaan
Meteran Rol
Mengukur panjang dan lebar alat tangkap purse seine, mengukur panjang total (TL) ikan hasil tangkapan
Jangka Sorong
Mengukur mata jaring, diameter tali - temali, (GM) ikan hasil tangkapan
Papan Tulis Lapangan
Memudahkan dalam penulisan data di lapangan
Unit Penangkapan Ikan
Obyek praktik



B.            Metode pengumpulan data
Metode praktik lapang yaitu menggunakan metode survey.
Kegiatan identifikasi alat penangkapan ikan dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut :
1.      Identifikasi bahan komponen utama alat penangkapan ikan.
2.      Identifikasi jaring/tali
·         Ukuran mata jaring pada bagian sayap, badan dan kantong.
·          Ukuran dan bahan benang jarring bagian sayap, badan dan kantong
·         Panjang dan tinggi jaring.
3.      Identifikasi bahan, ukuran, jumlah dan jarak antar pelampung.
4.      Identifikasi bahan, ukuran, jumlah dan jarak antar pemberat.
5.      Identifikasi bahan, ukuran (panjang dan diameter), dan fungsi tali temali.
6.      Identifikasi arah pintalan dan simpul tali.












BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.           Hasil
Tabel 1. Identifikasi alat penangkapan ikan

Identifikasi
Jenis Bahan
Panjang
Berat
Simpul
Arah Pintalan (Z/S)
Mesh Zise
Warna


Pelampung
Plastik
-
50 gram
-
-
-
Merah


Pelampung tanda
fibreglass
25,8 cm
1,8 kg
-
-
-
kuning


Pemberat
Timah
3 cm
300 gram
-
Z
-
Abu-abu


Jaring Sayap
Benang nylon
-
-
-
Z
2 cm
Coklat


Jaring Kantong
Benang nylon
-
-
-
-
1,5 cm
Biru


Tali Ris Atas
polyetheline
400 meter
-
-
-
Biru


Tali Ris Bawah
polyetheline
400 meter
-
-
-
Biru


Cincin
Timah
-
2 kg
-
-
-
Abu-abu




Tabel 2. Identifikasi alat bantu penangkapan ikan

Identifikasi
Jenis Bahan
Jumlah
Panjang
Diameter
Lampu
Kaca/plastik
8
13 cm
-
Rumpon
Fibergllass
1
160 cm
-
Line hauler
-
-
-
-
Kapal
Kayu
2
12 meter
-
Perahu
Kayu
1
2  meter
-
Palkah
Kayu
2
2,5 meter
-
Serok
Bahan jaring
1
130 cm
-
GPS
-
-
-
-
Fish finder
-
-
-
-


B.            Pembahasan
1.             Alat Tangkap Ikan
a.              Pelampung
Pelampung merupakan alat untuk mengapungkan seluruh jaring ditambah dengan kelebihan daya apung (extra buoyancy), sehingga alat ini tetap mampu mengapung walaupun di dalamnya ada ikan hasil tangkapan. Bahan yang dipergunakan sebagai pelampung biasanya memiliki berat jenis (bj) yang lebih kecil dibandingkan dengan bj air laut, selain itu bahan tersebut tidak menyerap air.
Dari hasil identifikasi pada praktikum bahan pelampung yang digunakan adalah plastik dengan berat 50 gram.
b.              Pemberat
Pemberat berfungsi untuk menenggelamkan badan jaring sewaktu dioperasikan, semakin berat pemberat maka jaring utama akan semakin cepat tenggelamnya. Tetapi daya tenggelam ini tidak sampai menenggelamkan pelampung jaring, sehingga pelampung jarring harus memiliki extra buoyancy yang besar. Pemberat dibuat dari benda yang berat jenisnya (bj) lebih besar dari bj air laut, sehingga benda ini tenggelam di dalam air laut.
Berdasarkan identifikasai alat tangkap purse seine, pemberat yang di gunakan berasal dari bahan timah dengan berat pemberat 300 gram.
c.              Jaring sayap (Wing)
Sayap (wing), perut, bahu dan kantong merupakan dagian utama dari pukat cincin, biasanya bagian ini dibuat dengan menggunakan benang nylon (PA) atau bahan lainnya. Ukuran mata jaring (mesh size) biasanya sama tetapi kadang kala berbeda. Hal ini disesuaikan dengan ikan yang menjadi tujuan penangkapan. Pada setiap bagian jaring purse seine yang menggunakan ukuran jaring yang berbeda, biasanya pada bagian sayap merupakan menggunakan ukuran mata jaring yang paling besar dan makin kearah kantong semakin mengecil.
Penggunaan benang pada umumnya kebalikan dari mata jaring, yaitu dari sayap ke arah kantong semakin besar, maksudnya agar jaring pada kantong lebih kuat. Sebab pada bagian kantong merupakan tempat terkumpulnya ikan, sedangkan pada bagian sayap, perut dan bahu ukuran benangnya relatif lebih kecil daripada ukuran benang pada kantong, hal ini disebabkan pada bagian-bagian tersebut hanya merupakan bagian penggiring ikan agar ikan berkumpul di kantong.
Dari hasil identifikasi bahan yang digunakan adalah benang nylon (PA), dengan Mesh size 2 cm.
d.             Jaring kantong
Ukuran benangnya relatif lebih kecil daripada ukuran benang pada kantong, hal ini disebabkan pada bagian-bagian tersebut hanya merupakan bagian penggiring ikan agar ikan berkumpul di kantong.
Berdasaran identifikasi alat tangkap memiliki warna yang berbeda yaitu warna biru dan Mesh size yang berbeda pula dari ukuran jaring sayap, yaitu 1,5 cm.

e.              Tali ris atas
Tali ris merupakan tali yang digunakan untuk memasang jaring selvedge dan pelampung. Tali ris ini terbagi atas dua yaitu; tali ris atas dan tali ris bawah dimana masing – masing kedua tali tersebut mempunyai ukran 400 meter, tali ris atas dan tali pelampung harus berbeda arah pintalanya, maksudnya supaya jaring tetap lurus, demikian juga antara tali pemberat dan tali ris bawah. Selain itu untuk memperkuat tali ris atas dengan tali pelampung dan jaring serta untuk memperkuat tali ris bawah, tali pemberat dan jaring ditambah dengan tali pengguat.
Dari hasil identifikasi tali ris atas terbuat dari bahan polyethylene dan mempunyai diameter yang sama yaitu 1,5 cm.

f.              Cincin (ring)
Cincin atau biasa disebut ring pada umumnya berbentuk bulan, dimana pada bagian tenggahnya merupakan tempat untuk lewatnya tali kerut, agar ring terkumpul sehingga jaring bagian bawah tertutup. Bahan yang dipergunakan biasanya dibuat dari besi dan kadang-kadang kuningan. Ring ini selain memiliki fungsi seperti tersebut di atas berfungsi juga sebagai pemberat.
Hasil dari identifikasi alat tangkap purse seine cincin yang digunakan terbuat dari timah dengan berat cincin 2 kg.
2.             Alat Bantu Penangkapan Ikan
a.              Lampu
Cahaya yang dihasilkan dari lampu petromaks dipergunakan untuk menarik ikan – ikan yang memilki sifat phototakxis positif ( tertarik pada cahaya ) sehingga  berkumpul disekitar lampu. Lampu biasanya digunakan diatas kapa dan perahu. lampu sebagai alat bantu untuk merangsang atau menarik perhatian ikan agar berkumpul di bawah cahaya lampu.
Dari hasil pengamatan lampu yang digunakan pada kapal purse seine berjumlah 8 buah yaitu lampu philips 6 buah dan lampu fokus 2 buah.
b.             Rumpon
Rumpon sebagai alat bantu untuk menangkap ikan yang dipasang di laut, baik laut dangkal maupun laut dalam dapat meningkatkan hasil tangkapan. Pemasangan tersebut dimaksudkan untuk menarik gerombolan ikan agar berkumpul disekitar rumpon, sehingga ikan mudah untuk ditangkap. Dengan pemasangan rumpon maka kegiatan penangkapan ikan akan menjadi lebih efektif dan efisien karena tidak lagi berburu ikan (dengan mengikuti ruayanya ) tetapi cukup melakukan kegiatan penangkapan ikan desekitar rumpon tersebut.
Sebagai alat bantu penangkapan ikan, rumpon berfungsi untuk mengumpulkan kelompok ikan (ikan-ikan pelagis kecil dan pelagis besar) pada suatu area tertentu sebalum dilakukan penangkapan.
Dari hasil identifikasi di lapngan rumoon yang di gunakan terbuat dari bahan Fibreglass, bahan ini digunakan agar rumpon tidak mudah rusak dan tdk menyerap air.
c.              Kapal
Kapal merupakan alat bantu yang digunakan untuk mengoprasikan serta memuat alat tangkap purse seine, ukuran kapal berbeda-beda berdasarkan besar alat tangkap yang digunakan dan mempunyai bahan yang berbeda pula. Kapal yang digunakan pada saat praktikum berasal dari bahan kayu.
d.             Perahu/sekoci
Sekoci yang dikenal dengan istilah “ sampan “ merupakan kapal kecil. Sakoci tidak mempunyai mesin penggerak sendiri namun ditonda oleh kapal menuju maupun meninggalkan fishing ground tetapi dilengkapi dengan sebuah dayung. Diatas sakoci diletakkan lampu petromaks yang berguna untuk memfokuskan ikan pada saat proses penangkapan.
e.              Palkah
Palka merupakan ruangan pada kapal yang berfungsi sebagai ruang penyimpanan setelah ikan ditangkap. pada tiap kapal ukurannya berbeda-beda tergantung kebutuhan.
Adapun hasil identifikasi pada kapal purse seine, palkah yang digunakan berukuran 2,5  meter pada pintu palkah dan mempunyai ruang yang luas di dalamnya, dengan bahan fibreglass. Penggunanaan bahan fibreglass pada palkah ikan agar tidak mudah bocor dan mampu menjaga kualitas ikan sampai pada kapal kembali ke fishing base.
f.              Serok
Serok merupakan alat bantu yang digunakan untuk memindahkan hasil tangkapan dari alat tangkap ke geladak kapal. Serok terbuat dari bahan nylon dengan lingkaran dan gagang yang terbuat dari kayu yang terbuat dari bahan rotan.
Berdasarkan identifikasi di lapangan serok yang di gunakan pada kaapal purse seine yaitu terbuat dari benang nylon dan gaanggang terbuat dari besi. Digunakannya gangganng besi pada serok tersebut dengan tujuan agar pada saat memindahkan hasil tangkapan dari jaring ke geladak atau palkah ganggang serok tersebut tidak mudah patah karena pengaruh berat, sehinggah di gunakan bahan dari besi.





















BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.           Kesimpulan
Pengembangan teknologi penangkapan ikan di Indonesia pada hakekatnya ditujukan pada pemanfaatan sumberdaya ikan secara optimal untuk kesejahteraan seluruh masyarakat. . Kemudian kami dapat melihat langsung proses pengoperasian alat tangkap purse seine. Dan untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada mata kuliah bahan alat penangkapan ikan.
B.            Saran
Sebaiknya di saat melakukan kegiatan praktikum ini alangkah baiknya peserta praktikum jangan ada yang melakukan hal – hal lain / kegiatan yang diluar dari praktikum ini karena menyebebkan banyak data – data yang tidak teridentifikasi, dan tidak terjadi kesalahan saat praktikum.










DAFTAR PUSTAKA
Adzwar, 2012. Purse seine (pukat cincin) Metode Penangkapan dan Alat Tangkap Pukat Cincin (Purse Seine).
Hakim, 2012. Purse seine (pukat cincin) Universitas Gajah Mada.Yogjakarta.
Subani dan Barus, 1989.alat tangkap ikan.Institut Pertanian Bogor.Bogor.


1 komentar:

  1. Slotyro Casino Resort in New Orleans, LA - Mapyro
    Slotyro Casino Resort is 목포 출장샵 an 888 slot machine located on the corner of Sahara Street and S. George 나주 출장샵 Rd. 태백 출장안마 and 논산 출장마사지 Sahara Street, in New 충청남도 출장안마 Orleans, LA.

    BalasHapus